Kenapa Elon Musk Batal Beli Twitter – Siapa yang tidak mengenal Elon Musk? Seorang tokoh yang dikenal sebagai pengusaha sukses pemilik space X, Tesla, serta investor. Bahkan pada tahun 2020 kemarin namanya juga sempat ramai diperbincangkan para investor cryptocoin. Sebab digadang-gadang Elon Musk ini menjadi sosok yang berpengaruh dalam melambungkan harga doge coin hingga angka Rp 10.000.
Elon Musk juga dikenal sebagai sosok yang kontroversial. Meskipun begitu perlu kita akui bahwa ia juga merupakan orang yang jenius dengan berbagai penemuannya yang dapat merubah dunia, hingga menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya didunia. Bagi sobat yang penasaran dengan beberapa penemuan Elon Musk yang sukses, dibawah ini sudah kami tuliskan diantaranya sebagai berikut :
- Tesla, perusahaan mobil dengan teknologi listrik
- Starlink, Penyedia akses jaringan internet satelit dengan latensi rendah
- SpaceX, Perusahaan yang bergerak dibidang luar angkasa dengan penemua Roket Falcon 9
- Solar City, sebuah inovasi panel surya modern dengan harga murah
- Zip2 City Guides, Perusahaan teknologi berbasis internet yang menawarkan software bagi para city guides
- Hyperloop, terowongan tertutup untuk perjalanan jauh dengan kecepatan tinggi (lebih dari 600 mph)
Setidaknya itulah beberapa karya Elon Musk yang patut diapresiasi. Selain beberapa penemuannya tersebut, pada bulan april 2022 lalu dirinya sempat membuat pernyataan heboh. Elon Musk menyatakan bahwa ia akan membeli Twitter dengan harga USD 44 Miliar atau setara dengan Rp 634 Triliun dan telah disetujui oleh pemegang saham.
Namun sayangnya keputusan itu berubah pada Jumat 8 Juli 2022, Elon Musk secara resmi membatalkan pembelian Twitter. Keputusan ini diambli secara sepihak oleh Elon Musk, karena menurutnya terdapat beberapa kesepakatan yang dilanggar oleh pihak Twitter. Penasaran seperti apa kesepakatan yang dianggap melanggar oleh Elon Musk? Berikut diantaranya.
KENAPA ELON MUSK BATAL BELI TWITTER
Seperti yang sudah kami sampaikan bahwa keputusan ini diambil secara sepihak dan membuat pihak Tiwtter menjadi geram. Pasalnya keputusan ini dianggap merugikan perusahaan. Kabarnya pihak Twitter berjanji akan membawa masalah ini hingga ke proses hukum. Adapun beberapa kesepakatan yang dilanggar oleh Twitter yakni sebagai berikut.
Baca Juga : "5 Aplikasi Kompres Video Tanpa Merubah Kualitasnya"
1. Pernyataan Palsu Terkait Akun Bot
Dalam hal ini, Elon Musk menyangka bahwa Twitter telah menyesatkan para investor serta penggunanya mengenai jumlah akun bot (palsu) di platformnya, yang lama diperkirakan berada dibawah 5%. Begitupun pengacara Elon yang menyampaikan bahwa Twitter melakukan pelanggaran material pada ketentuan perjanjian dengan membuat informasi palsu dan menyesatkan.
2. Data Pengguna Yang Tidak Murni
Dalam surat pernyataan yang Elon buat, ia mengutarakan bahwa Twitter memberitahu Elon dalam suatu panggilan telepon, dan tidak dilaporkan jika perusahaan juga memasukan akun yang ditangguhkan pada kategori pengguna aktif harian yang bisa mereka monetisasi. Sedangkan pada pengakuannya jika Twitter berhenti untuk menghitung pengguna palsu maupun spam adalah suatu hal yang salah.
3. Tidak Diberi Akses Pusat Data
Pihak Elon Musk juga menyatakan bahwa mereka tidak mendapatkan akses yang cukup untuk sampai ke pusat data. Sehingga hal tersebut menyulitkannya untuk melakukan analisis sendiri, sehingga Elon Musk merasa tidak puas dengan itu. Meskipun pihak Twitter diketahui telah memberinya akses ke firehouse pada saat Elon bertemu serta melakukan sesi pertanyaan terhadap jajaran karyawannya.
4. Pemecatan Petinggi Twitter
Alasan lainnya yang membuat Elon Musk mundur dalam proses transaksi ini yaitu akibat dari pihak Twitter yang telah memecat sepertiga dari tim pencari bakat, dan salah seorang pejabat tingginya. Pihak Elon Musk berpendapat bahwa hal itu telah melanggar kewajiban pihak Twitter agar tetap mempertahankan komponen material substansialnya yang ada dalam perusahaan.
Setidaknya itulah beberapa alasan kenapa Elon Musk batal membeli Twitter. Dalam kasus ini banyak pengamat yang berpendapat apabila Elon Musk tetap dengan keputusannya tersebut maka ia harus membayar biaya perpisahan sebesar USD 1 Miliar atau sekitar Rp 14,8 Triliun. Selain itu Twitter juga bisa menuntut untuk memaksa Elon Musk agar tetap menyelesaikan proses akuisisi dengan beberapa kesepakatan yang telah disetujui.
Sekian untuk artikel kali ini, Bagaimana menurut sobat mengenai berita ini? Silahkan komen dibawah untuk menyampaikannya. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan silahkan juga untuk membagikannya kepada sahabat, keluarga, atau siapapun yang menurut sobat bisa berguna.
Terima kasih.
Salam Hangat,
Teknoblogi.com.